Fransisco Febriandy Lopez sosok muda berprestasi yang saat ini menjadi calon anggota DPRD Provinsi NTT dari dapil 7, yakni Belu, Malaka, dan TTU terus bergerak dan membuktikan bahwa dirinya benar-benar berjuang bagi rakyat.
Kali ini Lopez selaku wakil ketua umum Kadin NTT bidang bidang asosiasi dan juga himpunan kembali menunjukan komitmennya bagi masyarakat di wilayah Belu, Malaka, dan TTU dalam hal pelestarian budaya dan lingkungan hidup. Pada Rabu (13/12/23) Lopez berkoordinasi dengan pihak BPDAS Benain Noelmina dalam rangka penghijauan lingkungan sekaligus memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.
Dalam hal ini Lopez mewakili Kadin NTT menjalin kerjasama dengan pihak BPDAS Benain Noelmina sehingga pihaknya dapat memperoleh dan membagikan secara gratis 10.000 anakan pohon pinang, kemiri, jambu mete, dan juga jambu kristal yang tentunya dapat membawa dampak ekonomi bagi masyarakat di Belu, Malaka, dan TTU.
Usai berjumpa bersama Bayu selaku Kepala Seksi Program BPDAS Benain Noelmina, kepada media ini Lopez menuturkan bahwa musim penghujan seperti saat ini merupakan waktu yang tepat untuk pelestarian lingkungan. Pelestarian lingkungan hidup ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk menanam anakan pohon yang sekiranya bisa memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat di kemudian hari.
“Kadin NTT ingin menjadi pelopor dalam kepedulian terhadap lingkungan dan ekonomi masyarakat NTT. Salah satunya dengan cara menanam pohon yang berdampak ekonomis seperti pohon pinang, kemiri, jambu mete, dan jambu kristal,” kata Lopez.
Ia mengatakan bahwa anakan pohon yang diperoleh dari BPDAS Benain Noelmina tersebut akan dibagikan ke masyarakat di wilayah Belu, TTU, dan juga Malaka. Ia juga menjelaskan bahwa kali ini pohon pinang menjadi prioritas penanaman di tiga wilayah tersebut mengingat sebagian besar masyarakat khususnya di Pulau Timor ini begitu besar pengeluarannya dalam hal konsumsi pinang.
“Harapannya pembagian anakan pinang, kemiri, jambu mete dan jambu kristal tersebut dapat menjadi salah satu penunjang keberlangsungan ekosistem budaya, khususnya pinang mengingat sebagian besar masyarakat khususnya di Pulau Timor ini begitu besar pengeluarannya dalam hal konsumsi pinang,” jelas Lopez.
Ia juga berharap agar upaya konkret Kadin NTT tersebut dapat membawa dampak yang positif dalam upaya untuk menjaga lingkungan dan budaya, termasuk berdampak ekonomis secara berkelanjutan bagi masyarakat dan anak cucunya nanti. (*)

